MANAGEMENT INVENTORY (Intro - 1)


Tujuan Umum Inventory Management

  • Memaksimalkan pelayanan pada pelanggan
  • Memaksimalkan efisiensi pembelian
  • Meminimalkan investasi sediaan
  • Memaksimalkan profit, dengan cara menurunkan biaya sediaan

Tujuan Khusus Inventory Management

  • Pengendalian availability
  • Pengendalian perputaran stock
  • Pengendalian lead time
  • Pengendalian order
  • Pengendalian phisik stock
  • Pengelolaan non moving dan dead stock
  • Pengelolaan sistem informasi
  • Pengendalian kualitas stock

Pengendalian availability yaitu dalam hal ini kemampuan perusahaan memenuhi setiap permintaan pelanggannya, yang diukur dalam bentuk persentase (supply:demand)x 100%. Pengendalian availability adalah fungsi sentral dan dianggap sebagai ukuran kepuasan pelanggan.

Pengendalian perputaran stok yaitu dalam hal ini dilakukan untuk setiap sku dengan membandingkan antara stock yang tersedia dengan data historis penjualan. Jika prospek penjualan pada waktu yang akan datang dapat diperkirakan dengan baik, maka perputaran akan dapat ditekan. Dan kerjasama dengan bagian lain seperti sales, warehouse amat penting.

Pengendalian lead time yaitu ketelitian perencanaan stock sangat tergantung pada ketepatan perkiraan waktu pengiriman, karena akan dapat menjamin tersedianya barang “in stock”. Availability dari stock akan dapat dikendalikan dengan baik andaikan lead time pengiriman dari supplynya terkendali dengan baik.

Pengendalian order yaitu bahwa order pada principal perlu dilakukan secara periodik dan dalam jumlah setiap item yang sesuai dengan perkiraan kebutuhan pelanggan. Setelah order dibuat ke principal tidak berarti tugas selesai sebelum barang yang diorder tiba. Selang waktu diantaranya justru merupakan bagian yang sangat penting untuk dikendalikan, karena hal tersebut sangat menentukan hasil pengendalian inventory secara keseluruhan.

Pengendalian phisik stok yaitu salah satu fungsi terpenting inventory adalah mencocokan catatan stock dengan keadaan phisik sebenarnya. Ketidak cocokkan anatara catatan versus phisik akan mempengaruhi optimalisasi yang dilakukan. Oleh karena itu maka fungsi pengendalian phisik inventory ini paling sedikit harus dilakukan setahun dua kali bekerja sama dengan bagian warehouse.

Pengendalian non moving dan dead stok yaitu dengan makin banyaknya item sku yang harus dikendalikan, disamping adanya produk baru, tidak dapat dihindari akan terjadinya non moving stock. Penyimpanan non moving yang terlalu lama jelas akan memperberat biaya inventory. Tindakan tepat yang dilakukan terhadap non moving akan dapat mengendalikan inventory.

Pengelolahan system informasi yaitu untuk mendapatkan availability yang tinggi dengan penyediaan stock yang memadai sangat diperlukan informasi yang cepat dan tepat dari seluruh cabang. Hal ini dilakukan dengan cara pembuatan laporan posisi stock on hand, on order, interbranch stock transfer, on the way secara akurat.

Pengendalian kualitas stok yaitu pengendalian barang yang diterima dari principal dan diperiksa apakah memenuhi standar kriteria yang telah disepakati atau tidak. Hal ini juga termasuk pengendalian kualitas stock yang di return dari customer.


References :

1. UTS - Training & Consulting

2. Doni Adriansah , Pengendalian Inventory dengan Metodologi Matrik.

1 Response
  1. rama jutex Says:

    Postingan yg luar biasa bagus Pak.
    saya kerja di perusahaan lokal yg menjual barang impor seperti Air Kompresor, Air Dryer, aksesoris & Spare partnya.
    Posisi saya di perusahan itu sebagai penanggung jawab gudang spare part, Ya. gudang kami terbagi menjadi 2 bagian.
    1. Gudang Unit yg terdiri dari Unit Air kompresor, Air Dryer & aksesorisnya.
    2. Gudang Spare part yg terdiri bermacam-macam suku cadang untuk unit Kompresor dan Dryer.

    Dari awal saya mulai kerja di perusahaan ini memang ada yg tidak beres dengan sistem, mekanisme, pembagian tugas, fasilitas dll.
    Saya sering dibilang "NGEBOSS" karena suka menekankan ke divisi lain supaya memberikan informasi yg sesuai dengan seharusnya seperti barang yg dibeli Purchasing itu seharusnya masuk ke gudang lalu dari gudang baru bisa di kirim ke pembeli. Tapi entah kenapa divisi pengiriman memotong alur yg seharusnya barang dari gudang ke bagian pengiriman.
    dibuat jalan pintas dari Purchasing langsung ke bag.Pengiriman.
    atas dasar informasi yg saya terima di gudang, Surat jalan yg dikeluarkan bag.Pengiriman menjadi rancu karna tidak ada barang yg masuk ke gudang tapi ada bukti bahwa barang itu sudah dikirim.

    Saya ketawa-ketawa sendiri baca postingan Bapak dari Intro - 1 s/d Intro 3.
    Apa yg saya lakuin saat itu, semua yg mereka ketawain dan jadi bahan olok-olokan ternyata BENER adanya.
    Ngomong-ngomong saya cuma lulusan SD yg ngelanjutin skolah di PKBM, jadi memang saya awalnya buta terhadap menejemen logistik. mungkin itu sebab omongan dan tindakan saya ga diterima oleh mereka di divisi lain.
    Semoga Bapak sehat selalu dan bisa terus membagi ilmunya.
    Aamiin.


    Salam,
    Rama