8 Step 0r 7 Step PDCA

Buat teman2 yang pernah ber QCC/GKM, berikut ini beberapa gambaran tentang 7 Step atau 8 Step PDCA. Sebelum saya ajak anda mengenal GKM ( QCC ), ada baiknya saya ajak anda mengenal TQM terlebih dahulu.
TQM atau TOTAL QUALITY MANAGEMENT adalah system manajemen mutu yang menempatkan mutu sebagai strategi usaha. Melibatkan setiap fungsi dan anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu dan berorientasi sepenuhnya pada kepuasan pelanggan dan karyawan. Mutu dalam hal ini bukan hanya mutu produk/jasa, tetapi juga biaya, pengiriman,keselamatan kerja, lingkungan hidup.Bukan bagian produksi/operasi saja, tetapi seluruh bagian perusahaan. Bukan para ahli dibidang mutu saja, tetapi seluruh anggota organisasi dari pimpinan puncak, manajer madya, supervisor hingga operator.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai mutu yang antara lain :
“ Fitness for use” ( J.M. Juran ),terjemahan bebasnya “ Kesanggupan/kecocokan untuk digunakan. Adalagi” Conformance to customer requirements”( P.B. Crosby), yang dapat diterjemahkan” kecocokan terhadap persyaratan dari pelanggan”. Yang lainnya” Meeting customer expectations”(A.V. Feeigenbaum) yang artinya “ Bertemunya harapan pelanggan”. Pendapat ketiga ahli tersebut benar semuanya. Sehingga Kaoru Ishikawa mempertegas bahwa mutu adalah” Customer Satisfaction-Kepuasan pelanggan”.
Dalam TQM terdapat suatu falsafah dalam bahasa jepang yaitu “KAIZEN”,
KAI = Perubahan, ZEN = Lebih baik. Jadi Kaizen artinya Perubahan yang lebih baik ( Continuous Improvement). Atau dapat didefinisikan sebagai berikut : Kaizen adalah suatu semangat atau jiwa untuk terus menerus memperbaiki apa yang telah dicapai secara terus menerus bersifat”langkah kecil” dan merupakan “perbaikan jangka panjang” yang berkesinambungan.
Melakukan sesuatu menjadi lebih baik, dalam artian; lebih cepat, lebih aman. Lebih mudah, lebih murah, lebih bersih, lebih ringkas. Sedangkan tuntutan perubahan yang diminta adalah; perubahan pola pikir, pola kerja,pola belajar, pola tindakan(perilaku).
GKM(QCC)- Gugus Kendali mutu merupakan salah satu kegiatan dalam TQM untuk melakukan perbaikan-perbaikan tersebut.
GKM dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Kelompok yang terdiri dari karyawan dengan pekerjaan sejenis yang bertemu secara berkala untuk membahas dan memecahkan masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dengan perangkat alat pengendalian mutu”
Sasarannya adalah:
- Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
- Meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pemecahan masalah
- Menggalang kerjasama kelompok
- Menanamkan kesadaran terhadap pencegahan masalah
- Meningkatkan motivasi karyawan
- Meningkatkan motivasi dalam kelompok
- Meningkatkan hubungan atasan-bawahan
- Meningkatkan mutu.
Kita masih ingat bukan, bahwa GKM adalah kelompok yang terdiri dari karyawan dengan pekerjaan sejenis yang bertemu secara berkala untuk membahas dan memecahkan masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dengan perangkat alat pengendalian mutu. Dari definisi tersebut kalau kita simak ada kata-kata “ pekerjaan dan lingkungannya” inilah yang disebut GEMBA oleh orang Jepang yang artinya “tempat sebenarnya atau kalau kita pinjam istilah di kepolisian adalah tempat kejadian perkara ( TKP ).Sehingga muncul kata “GEMBA KAIZEN” artinya melakukan perbaikan secara berkesinambungan (Continuous Improvement) ditempat kejadian perkara yaitu tempat dimana aktivitas proses nilai tambah dikerjakan. Dalam konteks GKM hal ini tentunya adalah tempat anggota GKM melakukan pekerjaan pada unit kerjanya sehari-hari.
Dalam proses pemecahan masalah dikenal ada beberapa versi langkah pemecahan masalah mutu yang kami ketahui antara lain; versi “Delapan langkah dan tujuh alat - DELTA” yang asli dari negri Jepang berdasarkan “JUSE” (Japanese Union Of Scientists and Engineers), Versi “ Delapan Langkah dan tujuh alat - DELTA” yang telah dimodifikasi oleh “Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia – PMMI”dan Versi”Tujuh langkah dan tujuh alat - TULTA” yang dikembangkan juga oleh PMMI. Sebenarnya yang dimodifikasi adalah integrasi pada saat "Langkah Merencanakan Perbaikan dan Melaksanakan Perbaikan", karena pada langkah merencanakn perbaikan & melaksanakan perbaikan pada dasarnya adalah dalam satu siklus yang saling berkaitan. Lho kita harus menggunakan yang mana? Gitu aja koq repot.Kita tidak perlu pusing atau repot-repot harus menggunakan versi yang mana, yang terpenting dalam memecahkan masalah mutu ditempat /unit kerja GKM kita gunakan daur PLAN – DO – CHECK – ACTION yang dikenal sebagai daur ‘DEMING” atau daur pengendalian. Dalam setiap daur itu berisi langkah apa silahkan pilih versi yang mana. Tidak ada paksaan, yang terpenting tidak menghilangkan maknanya, sekarangkan jaman reformasi demokrasi harus ditegakkan. Tapi pada mading ini kami utamakan untuk menyampaikan “DELTA’ versi JUSE untuk mengajak anda mengenal yang asli lho mas.
Perlu diketahui bahwa pemecahan masalah adalah media perantara untuk mencapai tujuan GKM. Artinya, melalui pemecahan masalah ini peranan gugus akan memperoleh makna, pengakuan serta penghargaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir GKM, yaitu peningkatan atau usaha dalam arti seluas-luasnya. Dengan demikian pemecahan masalah adalah kegiatan yang sentral dan sekaligus vital yang patut memperoleh perhatian yang besar dari semua pihak. Masalah-masalah yang digarap oleh GKM adalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang pada akhirnya mempengaruhi mutu suatu usaha sebagaimana tercermin secara teknis manajemen,moral,etika serta teknis ilmiah bagi kepentingan semua pihak yaitu produsen, konsumen, pemerintah serta masyarakat luas. Nah inilah peluang bagi GKM untuk berkiprah mewujudkan Visi dan misi perusahaan. Jadi nggak usah repot-repot mencari masalah karena sudah jelas arahnya bukan dengan adanya visi dan misi tersebut. Yang perlu diingat masalah adalah peluang. Dan proses pemecahan masalah atau pengendalian adalah P-D-C-A. Pengendalian dimulai dari proses awal hingga hasil akhir. Mengutamakan tindakan pencegahan daripada penanggulangan. Dengan menggunakan daur PDCA, GKM akan mengidentifikasikan dan menganalisa masalah. Mengembangkan pemecahan masalah yang biasa dikerjakan, Menjamin bahwa masalah serupa tidak terulang lagi . Baiklah kami akhiri sampai disini dulu bahasan kita, Insya Allah akan kami lanjutkan pada edisi berikutnya.

    Translate

    English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
    by : donijaua

    Mengenai Saya

    Foto saya
    Lahir di Sidoarjo,Alumni UI (Universitas Indonesia-Industrial Engineering), dan ITS Surabaya (Power Electrical). Th 1996-1997 di vendor JVC SBY. Th 1997-2006 di PT. Mulia Industrindo sebagai Sr Prod.SPV, Chief Secretary PSM (Process Safety Management), peserta Workshop Implementasi Lean Manufacture selama 4 th yg di sponsori oleh Pemerintah RI (Deperindag) Negara Japan (JODC/Japan Organization for Development Country) dari Toyota Corp Nagoya Japan Mazda Japan. Th 2006-2008 Manager at Group TRIPUTRA. Finalis Suggestion System pd Forum Komunikasi Mutu. Ketua Komite 6S, Kaizen Blitz. Th 2008 s/d 2010 group perusahaan Tiga Pilar sebagai Business Development & Industrial Engineering. Th 2010 - 2012 Manager at DB Encosys. 2012 - Now Manager at MKA Group Specialist in Coldchain Distribution. Certification: Six Sigma for Green Belt, Toyota Production System (TPS), Production Management (PQM), Practical Problem Solving Decision Making (PQM), Konvensi Tingkat Nasional (GKM). Menjabat Ketua RT perum Kt Legenda BKS, Ketua Ranting IPNU 1994, Pendiri organisasi Moss Nature lover BKS,Ketua Karang Taruna 2004. Juga menggeluti Entrepreneur (Batik).

    Waktu Berharga

    Kalender Kita

    Weather

    Berita Kini

    More..

    My Bloglog

    Powered By Blogger

    Pengikut

    Cari Blog Ini